Jumat, 08 Juni 2012

media pembelajaran








makalah media diproyeksikan
PEMBAHASAN
Media yang tidak diproyeksikan Media yang tidak diproyeksikan adalah media yang ditampilkan tanpa menggunakan bantuan media lain. 
Adapun contoh dari media ini diantaranya :
2.1 Media realia 
Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

2.2 Model
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.

2.3 Media grafis 
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
2.3.1 Gambar / Foto
Gambar/foto paling umum digunakan. Gambar adalah bentuk benda. Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum bagi peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.

Kelebihan media ini adalah:
1. sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal
2. dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia  
     muda maupun tua
3. harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya karena sudah nampak jelas dalam goresan itu. Kelemahannya adalah gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. 
2.3.2 Sketsa
Sketsa merupakan gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
2.3.3 Diagram / Skema
Diagram/skema Merupakan gambar yang sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, secara garis besar dan menunjukkan hubungan antar komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut. Isinya pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Diagram ini untuk menyederhanakan yang komplek-komplek sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

Oleh karena diagram bersifat:
1.      simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti
2.      untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang isi diagram tersebut
3.      walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas arti. Ciri-ciri diagram yang baik:
1.      benar, diagram rapi dan disertai dengan keterangan yang jelas
2.      cukup besar dan ditempatkan secara strategis
3.      penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan
2.3.4 Bagan / Chart 
Bagan / chart menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal. Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi, jenis-jenis media bagan antara lain Tree chart, flow chart.


2.3.5 Grafik 
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.Disusun berdasarkan prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif, grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Dengan menggunakan grafik kita dapat melakukan analisis dengan cepat, interpretasi dan perbandingan data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah. Terdapat beberapa macam grafik diantaranya adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.

2.3.6 Kartun
Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan diingat serta dimengerti dengan cepat.

2.3.7 Poster
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. 
2.3.8 Peta dan Globe
Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya.

2.3.9 Papan flannel
Papan berlapis kain planel ini dapat berisi gambar atau huruf yang dapat ditempel dan dilepas sesuai kebutuhan, gambar atau huruf tadi dapat melekat pada kain planel karena di bagian bawahnya dilapisi kertas amplas. Papan planel merupakan media visual yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.
Kelemahan dan kelebihan papan flanel, yaitu :
Kelemahannya:

1)      Walaupun bahan flanel dapat menempel pada sesamanya, tetapi hal ini tidak menjamin pada “bahan yang berat”, karena dapat lepas bila ditempelkan.
2)     Bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel pada papan flanel tersebut akan berhamburan jatuh.
Kelebihannya:
1). Karena kesederhanaan papan flanel dapat dibuat sendiri oleh guru.
2).   Dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti.
3) Dapat memusatkan perhartian siswa terhadap suatu masalah yang dibicarakan
4) Dapat menghemat waktu pembelajaran karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan dan peserta didik dapat melihat sendiri secara langsung.

2.3.10 Papan Buletin.
Papan ini tidak dilapisi oleh kain planel, tetapi langsung ditempeli gambar atau tulisan. Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Media visual lainnya seperti gambar, poster, sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin.
PEMELIHARAAN MEDIA VISUAL NON PROYEKSI
Salah satu kelemahan dalam penggunaan visual non proyeksi di kelas adalah bahwa mereka mudah kotor atau rusak ketika berpindah tangan dari satu murid ke murid yang lain. Display yang berulang-ulang, penyimpanan dan pencarian kembali juga mengakibatkan kerusakan dan robek. Mounting (penempelan) dan laminating adalah dua teknik penmeliharaan yang paling efektif, dan dapat mempengaruhi efektivitas visual proyeksi pengajaran.
1. Penempelan
Menempel visual nonproyeksi diatas kertas konstruksi, kardus, atau materi lainnya agar lebih awet. Warna materi penyusun sebaiknya tidak lebih menarik daripada visualnya. Efek total dari penyusunan anda adalah rapi dan nyaman dilihat.  Berbagai macam lem, semen dan pasta tersedia untuk tujuan penyusunan. Saat digunakan sesuai dengan petunjuk, hampir semuanya efektif. Akan tetapi beberapa lem putih, mungkin menyebabkan kerutan pada gambar apabila perekatnya sudah kering, khususnya jika digunakan dengan kekuatan penuh. Rubber Cement Mounting (Penempelan Dengan Semen Karet). Salah satu perekat yang paling umum digunakan untuk tujuan menempel adalah semen kertas. Hal ini mudah digunakan dan lebih bersih daripada lem cair lainnya. Kelebihan semen dapat dengan mudah dihapus, dan harganya murah. Keuntungan yang kedua adalah bahwa kualitas perekat dari semen karet cenderung berkurang dalam periode waktu tertentu. Sentuhan yang terus menerus dengan udara kering pada akhirnya dapat membuatnya kehilangan cengkeramannya. 

2. Dry mounting (Penempelan Kering). 
Penempelan kering mempergunakan sebuah kertas yang dibuat secara khusus yang diisi dengan perekat yang peka terhadap panas. Kertas ini tersedia dalam lembaran dan roll. Jaringan penempel kering mengikat bahan penopang dengan bagian belakang materi. Press dry-mount digunakan untuk memberikan panas dan tekanan yang dibutuhkan untuk mengaktivasi perekat jaringan. Prosesnya berjalan dengan cepat dan bersih, dan menghasilkan penempelan yang permanent dan berkualitas. Salah satu kelemahan dari dry mounting adalah harganya yang relatif mahal. Akan tetapi ada kemungkinan untuk men – dry mount tanpa press dry-mount dengan menggunakan setrika rumah tangga biasa. 

3. Laminating
Laminating melindungi visual dari kerusakan dan robekan dengan menutupnya menggunakan sebuah plastik yang bersih atau permukaan seperti plastik. Laminating membantu melindungi visual dari robek, goresan dan jari yang lembab. Permukaan yang kotor dapat dibersihkan dengan kain yang basah.
Laminating juga memungkinkan anda untuk menulis diatas visual anda dengan pensil lemak atau pena yang dapat larut dalam air untuk tujuan pengajaran. Kemudian tulisan itu dapat dengan mudah dihapus dengan kain atau spons basah. Laminating dapat dikerjakan dengan sebuha press dry mount. 

4. Pengarsipan dan Penyimpanan
Anda akan mengetahui bahwa memiliki system untuk pengarsipan, penyimpanan dan pemerolehan kembali visual nonproyeksi anda akan sangat berguna. Sifat dari sistem pengarsipan yang anda gunakan akan tergantung kepada jumlah visual non proyeksi dalam kumpulan anda dan cara penggunaannya. System pengarsipan yang paling sederhana biasanya meliputi pengelompokkan bahan-bahan menurut unit pengajaran dimana hal itu digunakan. Selain system pengarsipan yang dapat berfungsi dan wadah penyimpanan yang berukuran tepat, anda seharusnya memiliki tempat yang bersih dan jauh dari jangkauan untuk menyimpan visual anda saat mereka tidak digunakan. Lokasi penyimpanan dapat berkisar dari laci built-in yang luas atau lemari arsip sampai kardus sederhana atau karton.


MEDIA YANG TIDAK DIPROYEKSIKAN
Pribadi, Benny A. dan Katrin, Yuni (2008) Buku Materi Pokok Media Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka. Modul 6.
I Gambar Diam dan Bahan-bahan Grafis
Bahan-bahan visual yang tidak diproyeksikan dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk mengkomunikasikan informasi. Medium ini merupakan medium yang relatif murah jika dibandingkan dengan bahan visual yang diproyeksikan, seperti: transparansi, slide, dan film. Untuk tujuan mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi, medium ini mudah diperoleh dari sumber, seperti: majalah, koran, jurnal, dan buku teks.
Bahan-bahan visual ini merupakan media dua dimensi (media dua dimensi adalah media yang memiliki ukuran panjang dan lebar) yang memerlukan proses pembesaran untuk digunakan terhadap sekelompok pemirsa. Banyak cara dan teknik yang dapat dipergunakan untuk membesarkan bahan-bahan visual, misalnya dengan menggunakan mesin fotokopi dan reproduksi.
Bahan-bahan visual yang tidak diproyeksikan dapat diklasifikasikan menjadi (Robert Henrich, dkk, 1996):
a. gambar diam (still pictures)
b. bahan-bahan grafis (graphics materials)
c. realia
d. model
a. Gambar diam (still pictures)
Gambar diam yang dimaksud di sini adalah “gambar foto atau yang menyerupai gambar foto dan gambar yang merupakan representasi dari suatu objek dan peristiwa tertentu., seperti orang, atau suatu kejadian. Gambar diam bisa menerjemahkan informasi yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret.
Keuntungan Medium gambar diam: mudah diperoleh di: buku teks, majalah, koran, katalog dan kalender; tidak memerlukan alat khusus atau perangkat keras dan tenaga listrik
Keterbatasan medium gambar diam: jika berukuran terlalu kecil akan menggangu proses pemahaman pesan dan informasi. Untuk mengatasinya perlu diperbesar.
Pertimbangan memilih gambar untuk media untuk memberikan ilustrasi dan memperkaya bahan ajar yang spesifik:
•          Kesesuaian dengan mata pelajaran atau subyek tertentu
•          Akurasi gambar dalam mengkomunikasikan informasi
•          Kesederhanaan dalam mengungkapkan informasi
•          Skala yang dipergunakan dalam menggambarkan objek
•          Kualitas teknis, seperti: warna, garis, dan lain-lain
•          Ukuran gambar
b. Bahan-bahan grafis (graphics materials)
Bahan-bahan grafis yang dapat dipergunakan sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi meliputi: gambar diam, diagram, chart, grafik, poster, dan kartun.
•          Gambar, bisa berbentuk sketsa yang berisi garis-garis yang membentuk orang, tempat, objek dan konsep tertentu. Gambar akan lebih representatif jika dibandingkan dengan sketsa, karena garis-garisnya lebih banyak dan akurat sehingga lebih mendekati keadaan yang sebenarnya.
•          Diagram dan chart, digunakan untuk menghubungkan/keterkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain, menggambarkan suatu proses. Chart diklasifikasikan: chart organisasi (organisation chart), chart klasifikasi (classification chart), timelines, flochart, tabulator chart.
•          Grafik, digunakan untuk memberikan penjelasan tentang data numerik, ketertautan antara unit yang terdapat dalam data berikut kecenderungannya. Grafik dibagi menjadi: grafik batang, grafik gambar, grafik lingkaran, grafik garis
•          Poster, merupakan konsep visual yang terdiri dari kombinasi garis, warna dan kata-kata (teks). Poster digunakan untuk menangkap dan memperhankan perhatian oang agar dapat memahami pesan yang ada di dalamnya. Poster bersifat persuasif, membujuk orang untuk melakukan tindakan, bisa untuk memotivasi orang untuk mempelajari sesuatu. Jika poster dipajang terlalu lama, maka akan menjadi tidak merarik lagi.
•          Kartun (cartoon), didefinisikan sebagai gambar atau karikatur yang bisa memberi informasi tentang orang atau peristiwa yang aktual tentang tokoh, kebijaksanaan dan peristiwa yang tengah berlangsung, bisa diungkapkan dengan ungkapan/gambar yang lucu.
c. Realia
Realia adalah salah satu jenis medium yang digunakan sebagai alat penyampai informasi yang berupa benda atau onjek sebenarnya atau asli, misalnya: koin, spesies tumbuhan, mesin dan peralatan.
d. Model
Model dapat diartikan sebagai benda-benda pengganti yang fungsinya ditujukan untuk menggantikan benda sebenarnya, misalnya: bola dunia.
II Disain dan Produksi Gambar Diam dan Bahan Grafis
Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam memanfaatkan medium visual (poster, foto, diagram, dan chart). Cara pertama yaitu memproduksi sendiri berdasarkan rancangan (design) yang telah dibuat sebelumnya. Cara yang kedua dilakukan dengan memanfaatkan bahan yang ada, yang dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan bahan cetak lainnya.
Untuk dapat menggunakan medium visual secara efektif ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu:
•          tujuan belajar (objectives)
•          pemirsa (audience)
•          biaya produksi (production cost)
•          teknik produksi
•          peralatan dan fasilitas produksi.
Tujuan dalam komunikasi visual, yaitu:
•          Tujuan kognitif, berkaitan dengan kemampuan seseorang individu dalam memahami pengetahuan dan informasi, misalnya mampu menjelaskan pentingnya pelestarian lingkungan
•          Tujuan psikomotorik, menekankan pada kemampuan dalam menguasai suatu gerakan tubuh, misalnya kemampuan menari dan berolahraga.
•          Tujuan afektif berkaitan dengan ungkapan emosi dan perasaan, proses menentukan atau memilih untuk mengambil sikap tertentu, misalnya menjauhi dan menghindari obat-obat terlarang.
A. PRINSIP DESAIN GAMBAR DIAM DAN BAHAN GRAFIS
Dalam membuat medium visual perlu juga diterapkan beberapa prinsip desain visual agar informasi yang ada di dalamnya mudah dipahami dan menarik untuk dipelajari. Prinsip desain visual terdiri atas:
•          kesederhanaan (simplicity), harus memuat informasi yang penting saja dengan memberi huruf dan haris tebal; informasi yang detail bias dibuat dengan huruf lebih kecil dan tipis.
•          kesatuan (unity), hubungan seluruh unsur visual dengan membuat seluruh unsur visual berada dalam satu kesatuan yang memperlihatkan hubungan (dengan garus, bentuk, warna tekstur, ruang dan tanda panah).
•          penekanan (emphasis), diberikan pada informasi yang paling penting, bisa memlalui penggunaan ukuran, warna bentuk dan tuang.
•          keseimbangan (balance), berkaitan dengan cara penempatan unsur-unsur visual dalam keseluruhan medium visual. Prinsip keseimbangan: keseimbangan formasl (pembagian yang proporsional) dan keseimbangan informal (tidak memperlihatkan kesan statik, tetapi dinamik).
•          bentuk (shape/form), bentuk yang berbeda dari yang lain akan bisa menjadi pusat perhatian.
•          garis (line), berguna untuk menyatukan unsur-unsur visual dan untuk mengarahkan perhatian pada unsur-unsur tertentu.
•          ruang (space), pemanfaatan ruang agar menciptakan kesan statik dan dinamik.
•          tekstur (texture), untuk memberi penekanan terhadap unsur visual tertentu sehingga lebih menarik.
•          warna (color), warna dapat memberikan kesan tertentu dan menciptakan kesan yang menyeluruh.
B. MEMAMERKAN DAN MENYIMPAN MEDIUM GAMBAR
Medium vidual (poster, foto, diagram, dan chart dapat disimpan dan dipamerkan pada papan easel atau papan (board). Easel adalah papan yang dilengkapi dengan kaki penyangga. Untuk menempelkan medium visual diperlukan perekat (celotape) atau paku kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar